Sabtu, 04 Juni 2011

O KUCING MENGAMUK BAPAK MENGAYUN KAPAK

spesial untuk sutardji calzoum bachri


telah katam kubacabaca kredo hingga ke sembilanpuluhsembilan
tuhan tak mengijinkan langkah kaki menemu o sebab kucing mengiau dan mengigau selalu
dalam aortaku mencakarcakar gelisah rasa seperti juga bapak yang mengayunkan kapak ibrahim
memenggal kepala berhala berhala di dada memancung dan memancangnya di tugutugu
lalu orangorang datang berduyunduyun membaca mantra o berhala obama
o berhala amerika o terror bom mengancam dan jihad menapakkan jejak pedang
di sembarang tanah lapang di sepanjang gang dan loronglorong
menghadang pintu menjadi palang paling kaku!

o kucingta kau (baca: kucinta kau) serupa seorang bapak mengemas sajak
menenggak tuaktuak kata memabukkan
mengunyah mantramantra purba menjadi barah nanah
lalu kausembursemburkan di hadapan orangorang yang entah kenapa mau saja
mengurbankan sedikit uang jajan atau uang belanjaan untuk membeli alina
yang terselip di antara alinea antara jembatan penghubung dunia nyata dan maya
o mayat katakata di mana makam makna?

o kucing itu tak lagi mengamuk
bapak itu tak lagi mengayunkan kapak
sayapsayapnya melangit dengan kecipak kepak-Nya
lalu hening heneng sepi mamring
dari sunyi kembali ke bunyi
jalan suci memilih sufi
ilalang kian tumbuh kembang
bergoyang siang malam
membacabaca alifbata wau wau alifbata yaya
: sajadah pun membasah!

jambi, 3 mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar