: dimas arika mihardja
[SEBELUM PERGI]
kekasih, sebelum pergi
sebelum sebenarbenr kembali
kuingin kaukemasi segala bekal perjalanan
jangan lagi kaucemasi kefanaan dunia
yakinlah keabadian cinta
sebelum pergi, kembali ke perjalanan jauh
melewati senja berbatas cakrawala
melintasi pintu-intu waktu
memunguti keping birunya rindu
kuingin kaukeramasi, menjamasi rambut tergerai
saat badai
sebelum pergi, kembali meniti waktu
kembali menuju kekeabadian cinta
aku ingin bersamamu menangkap pijar percik pesona
cahaya cinta
[KEMBALI KUTITIP]
pesan langit melalui reranting kering pohon itu
adalah isyarat bahwa hidup tak sebatas menghirup udara
menghembuskan hurufhuruf hidup dan mati
melainkan juga pralambang mengingat jalan pulang
langit kelabu di atas itu
geriap sayapsayap senyap yang menyergap
istana awan dan kereta kencana bayangan cinta
berderap di atas segala harap
kembali kutitip noktah cinta
sebagai penandanya
sebab aku hanya punya
[SEPOTONG JANJI]
sanggar kreasi, 15 juli 2011
Minggu, 31 Juli 2011
AKU INGIN KEMBALI JADI MEMPELAI
marhaban ya ramadhan
izinkan aku kembali menjadi mempelai
duduk di singgasana dzikir dan takbir
menghitung jemari dari bilangan dosa
aku ingin kembali jadi mempelai
bersanding dengan dindingdinding hati
yang tak henti melafazkan harum nama bunga
aku ingin kembali jadi mempelai
sebelum pada akhirnya rebah jadi bangkai
yang tak sanggup sesiapa pun mengungkai
selain amalan dan keyakinan paling dalam
paling pualam: palung kasmaran
sanggar kreasi, 31/07/2011
izinkan aku kembali menjadi mempelai
duduk di singgasana dzikir dan takbir
menghitung jemari dari bilangan dosa
aku ingin kembali jadi mempelai
bersanding dengan dindingdinding hati
yang tak henti melafazkan harum nama bunga
aku ingin kembali jadi mempelai
sebelum pada akhirnya rebah jadi bangkai
yang tak sanggup sesiapa pun mengungkai
selain amalan dan keyakinan paling dalam
paling pualam: palung kasmaran
sanggar kreasi, 31/07/2011
SAJADAH BUAT BUNDA
: Anie Din
kurajut doa dan harap menjadi sajadah
kubentangkan dari rahim hingga buaian
pada setiap sisi-Nya kurajut benang sutera berenda
ada lampu hias bergantung
gebang, pintu, jendela rumah
pohon palma aneka bunga
kubentangkan selembar sajadah
dari pintu rumah hingga gerbang pengampunan
jalan dan pohonan tak lelah membisikkan risalah pejalan
dan aku hanya ingin satu dekapan
dan kecup paling lembut
kucium wajah dan aroma bunga
di hamparan luas semesta
jemariku bergetar menghitung ruas di ranting doa
dan dosa, dan dosa, dan dosa ampunilah kiranya
bengkel puisi swadaya mandiri, 31 juli 2010
kurajut doa dan harap menjadi sajadah
kubentangkan dari rahim hingga buaian
pada setiap sisi-Nya kurajut benang sutera berenda
ada lampu hias bergantung
gebang, pintu, jendela rumah
pohon palma aneka bunga
kubentangkan selembar sajadah
dari pintu rumah hingga gerbang pengampunan
jalan dan pohonan tak lelah membisikkan risalah pejalan
dan aku hanya ingin satu dekapan
dan kecup paling lembut
kucium wajah dan aroma bunga
di hamparan luas semesta
jemariku bergetar menghitung ruas di ranting doa
dan dosa, dan dosa, dan dosa ampunilah kiranya
bengkel puisi swadaya mandiri, 31 juli 2010
MELEPAS JULI
sampai di dermaga, ikhlas kulepas engkau pergi
melayari lautan yang menggelorakan dada karang
aku masih berdiri di atas tebing berbatu padas
tak lelah membaui asin garam dan mengusap keringat
yang leleh bersama kecupan perlahan
dengan sampan daun hijau kau menjauh
di atas riak dan ombak cintaku, mengembun dan menimbun
lalu berubah menjadi jarumjarum alit, menusuki segenap pori
dan sendi: pergilah juli biarkan aku tetap berdiri di pinggir perigi
melepasmu pergi
aku akan kembali memasuki beranda rumah cinta
bersama yessika; dalam rengkuhan hangat keluarga
aku akan kembali menyusuri jalan sunyi
menulis puisi: abadi mendekap cinta ini
: selamat jalan juli, kembalilah pulang
dalam erang tertahan
bengkel puisi swadaya mandiri, 31 juli 2011
melayari lautan yang menggelorakan dada karang
aku masih berdiri di atas tebing berbatu padas
tak lelah membaui asin garam dan mengusap keringat
yang leleh bersama kecupan perlahan
dengan sampan daun hijau kau menjauh
di atas riak dan ombak cintaku, mengembun dan menimbun
lalu berubah menjadi jarumjarum alit, menusuki segenap pori
dan sendi: pergilah juli biarkan aku tetap berdiri di pinggir perigi
melepasmu pergi
aku akan kembali memasuki beranda rumah cinta
bersama yessika; dalam rengkuhan hangat keluarga
aku akan kembali menyusuri jalan sunyi
menulis puisi: abadi mendekap cinta ini
: selamat jalan juli, kembalilah pulang
dalam erang tertahan
bengkel puisi swadaya mandiri, 31 juli 2011
LAGU SIUL
: buat syahrul
deg terasa di dada
syahrul yang pinter bersiul
tepat saat usai sholat maghrib dan mengucap salam
lalu diam dalam keabadian
dari siul kembali membuhul rasa masgul
ingin kupanggul ketulusan doa
tetapi deg, terasa siul itu nyata melengking
nyanyikan senja di batas kata
lepas maghrib siulanmu raib di rs arafah
lalu gerimis pun luruh
mungkin hingga subuh
28/07/2011
"Selamat Jalan sahabatku di malam Jumat keramat ini, doaku menyertaimu"
deg terasa di dada
syahrul yang pinter bersiul
tepat saat usai sholat maghrib dan mengucap salam
lalu diam dalam keabadian
dari siul kembali membuhul rasa masgul
ingin kupanggul ketulusan doa
tetapi deg, terasa siul itu nyata melengking
nyanyikan senja di batas kata
lepas maghrib siulanmu raib di rs arafah
lalu gerimis pun luruh
mungkin hingga subuh
28/07/2011
"Selamat Jalan sahabatku di malam Jumat keramat ini, doaku menyertaimu"
Langganan:
Postingan (Atom)