Minggu, 22 Januari 2012

STANZA MENJELANG PERJALANAN

Puisi Hadi Napster:


:::::::
STANZA MENJELANG PERJALANAN
: Direktur Eksekutif BPSM

I
kalau nanti aku pergi
sampaikan pada tunggang rindu
tanah pilih yang memahat namamu
dalam notasi—buku harian telah koyak
merpati itu tak lagi ingkar janji
mereka kini setia, mengkaji
kabut di wajah kekasih

II
kalau nanti aku pergi
sayap-sayap bidadari masih berkepak
mengeja semiotika lewat kenduri air mata
jendela kita sama-sama basah-gelisah
ya, musim bunga dan jemari waktu
tiada jemu menggubah simfoni
dari kedalaman rasa

III
kalau nanti aku pergi
haturkan bagi sultan, keinginan
epitaf pal putih itu semakin usang
tidakkah ukiran kaligrafi lebih indah?
pula balada penuh isak-isak sajak
tambat-ikatkan! benamkan!
bersama tahajud ilalang

IV
kalau nanti aku pergi
sebait stanza tentu kau mau
leburkan nada-nada angkasa muda
di antara personifikasi kandil asmaraloka
setelahnya, hanya sepi-sepoi zikir saja
lelap menimang harap, mendekap
segitiga sama sisi

Bandung, Januari 2012

Minggu, 08 Januari 2012

MENYUSURI JALAN BERLUMPUR

: Neni Lidia Iswandi

jalan terjal berliku menuju istana cinta, sungguh
pepohonan ranggas di tepi jalan, angin ingin begitu kencang
menyapu segala bayang kanak-kanak yang haus pendidikan
kaki ini terus menapaki jejak pengabdian penuh senyuman

jalan mendaki dan menurun, penuh lubang
kilihat kerbau berkubang di tanah berlumpur
sapi dan kambing hiulir-mudik memenuhi jalan
aku tersenyum dan memetik kuntum bunga doa
untuk kupersembahkan bagi rasa haus dan dahaga mencinta

aku terus berjalan meniti pematang sawah
menanam biji-biji padi dan menunaskan harapan
kelak, pada masanya biji-biji padi yang kutanam
akan tumbuh di luas petak sawah menuju rumah sekolah
aku akan terus berjalan menggandeng tangan-tangan gemetar
haus masa depan; akan kudayung sampan dan perahu
menyisir batang bungo, menghilir ke uluan
menjemput senyum ranum penuh rasa syukur


jambi, 09 januari 2012
puisi ini memenuhi permintaan Neni Lidia Iswandi untuk dibacakan pada sertijab

Selasa, 03 Januari 2012

SAJAK TAHUN BARU

tahun boleh berganti dan berhala dijadikan tuhan
bakarlah jutaan kembang api saat detak-detik 987654321
percikan-Nya takkan sanggup terganti, kilau-Nya tetap saja
memesona bagi sesiapa yang biasa berjalan di jalan sunyi

tiuplah berjenis terompet bersama sorak-sorai
di tengah lalu-lalang kaki-kaki telanjang
dalam dansa-dansi berpasang
melenggang di tengah pinggul-pinggul bergoyang
segala riuh dan gemuruh itu takkan imbang
dibanding terompet penanda kiamat yang kan datang
 

belilah sepatu baru, baju, parfum, dan aksesoris duniawi
semua harta duniawi yang kalian miliki
tak sebanding dengan kekayaan-Nya
maka saat detak-detik pergantian tahun ini
kubakar gairah menapaki jalan sunyi
menuju arah telunjuk-Mu.
akhir desember 2011