sajak dimas arika mihardja:
DI TEPI DANAU MENIKMATI BIANGLALA BERSAMA HERU EMKA
[Di Tepi Danau]
terasa benar kesejukan senyummu, emka
kau duduk di sebelahku mengelus kumis yang melebat
jadi hujan keharuan
sepasang angsa berenang di air yang tenang
menyisir alir yang meriak ke tepian danau
terasa kau dan aku sama merindu percik pesona
renjana jingga
bersama kita duduk
diaduk gelora mencinta:
[Menikmati Bianglala]
caakrawala langit terasa wingit
kita saling gamit, terkadang genit
menikmati bianglala di retina mata
dan terasa alangkah nikmatnya duduk bersama
diaduk dalam secangkir kopi atau teh hangat
merah kuning jinggalah warna cinta kita
berpendar di luas cakrawala, seperti teja berkilau
dalam pendar cahaya matahari senja
alangkah tambun tubuhmu, emka
serupa puisi yang padat isi
berloncatanlah imaji dan ilusi
mewarnai garis warna pelangi
[Bersamamu Heru Emka]
lahir puisi di antara intermezo
di dunia nyata dan alam maya
semoga kita tak hanya memperbanyak mayat
namun senantiasa melayat langit dengan doa
sepenuh cinta
bengkel puisi swadaya mandiri, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar