Sabtu, 17 September 2011

SEBUAH PUISI REKAH DI BERANDA DADA


SEBUAH PUISI REKAH DI BERANDA DADA
: usai membaca "surat cinta" dari melaka

[SEBUAH PUISI]
rekah di beranda dadaku, terada ada denyut
dan aroma maut saat namaku kausebut dan kausambut
benang-benang puisi kujalin sebagai tenun
menonjolkan kaligrafi sebuah hati

seperti juga senyum ranum
mekar di atas tikar saat tak lelah kuciumi wajah tengadah
tak kenal menyerah, terus terengah menyebut namamu
"tuan tuhan?", jawab penyair serupa suara desir
"maaf, jiwaku sedang berjalan-jalan mencari sandaran"

[REKAH]
daun dan kelopak puisi itu rekah
berkembang menjadi bakal buah

[DI BERANDA DADA]
tiada kata
hanya doa mengangkasa
menembus langit hitam awan gemawan

aku hanya mau kautawan
di beranda rumah cinta
peuh pijar cahaya pelita!


sanggar kreasi
14 september 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar