Minggu, 17 April 2011

MONOLOG SENJA, YESSIKA

telah kupintal kerinduan mendalam dalam diam
diamdiam kurajut warna senja bianglala di dada cinta, yessika
kubahasakan rasa terdalam ke dalam kolam jiwa
segalanya menuju muara
mengalirkan makna bersetia

sebagai lahar dingin, kuingin bersama merenda warna senja
sebagai bunga yang rekah pada musim bercinta
menjadi irama yang melantunkan aroma segala gelora, yessika
kejorakan lagi kerling mata pesonamu di ambang senja
sebagai kunangkunang saat malam
tumbuh sebagai embun di ujung daun

kepundan harapan terasa membukit
tumbuh di dada cinta
mengaroma di ujung senja
: yessika, yessika, yessika...


bengkel puisi swadaya mandiri, april 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar