Kamis, 21 April 2011

PUISI DI MATA KEKASIH

~ rita indrawati dan tiga putri dewi


aku bukanlah apa atau siapa, di matanya
sebuah puisi terbaca berdenting pada dinding hati
begitu jelas dan tandas: duri-duri yang tumbuh
di wajah bukanlah menjadi masalah, sebab daging
yang tumbuh di antara rongga buah durian
bebijian tunggal lebih kekal mengabadikan cinta

aku bukanlah benda atau berhala, di matanya
sebuah puisi sederhana mekar di luas tanah amanah
sajadah basah; di cerlang senyumnya mekar kuntum-kuntum melati
wangi puja-puji ke langit yang tinggi

aku bukanlah pertapa, di matanya
tumbuh makna seadanya; merona serupa bianglala
saat senja mengurai warna; di mata kekasih
aku adalah puisi yang tak selesai dimaknai
sebab setiap derap ada harap
setiap deru berdetak rindu
dan setiap ragu bersemi bunga doa
di mata kekasih!


bengkel puisi swadaya mandiri, jambi 2011
~ sebuah buku telah terbuka dan puisi senantiasa menyapa dengan cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar