~ sebuah liris buat gadisku yang bisu
kelopak bunga itu, anakku, takkan layu
sebab kautahu ia merekah sebagai bunga batu
mengabadikan kebisuanmu
deru truktruk pengangkut batu bara itu, anakku
penuh sesak melubangi jalan dan merusak ekologi alam
aku tahu engkau diam seribu bahasa, bungkam
dan tak hendak menyaksikan kepedihan ini
di tengah kelopak bunga yang membatu
kutahu engkau abadikan resahmu
hingga angin pun mengendap senyap
menyergap lidah yang gagap membahasakan
peradaban!
perempatan jalan muaro bungo: 06-03-11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar