Dimas Arika Mihardja
Di Antara Goyang Ilalang
engkau tentu menyaksikan betapa api membakar
lalu membesar, tetapi masih juga kalian jajakan ayatayat
saling menyayat lalu diamdiam menikam keyakinan di dada
padahal ayah-ibu kita sama, pintu rumah kita lama terbuka
tetapi kalian melupa bertegur sapa
di antara goyang ilalalang kian menyata tubuh kering kerontang
tumbuh gersang dan mudah terbakar oleh sulutan dan hasutan
terus terang, aku tak fasih mengeja a-h-m-a-d-i-y-ah
aku juga tak menghafal namanama aliran sungai, desir badai
tapi, ah, di antara goyang ilalang kian menyata benar
siapa yang menyulut tubuhtubuh ilalang jadi kerontang
aliran sungai di ladang ini membentur batubatu keras
saling tabrak, saling menggasak dengan kecipak riak
lalu saling meledek seakan merasa paling benar
bukankah banyak jalan menuju ka'bah? ah, di antara goyang ilalang
selalu saja ada tangantangan kekuasaan yang tersembunyi
melentikkan api lalu berkobarlah api di antara goyang ilalang
bengkel puisi swadaya mandiri, 17 februari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar